Sunday, December 4, 2011
Monday, October 31, 2011
Apakah Hari Ini Akan Hujan?
Ada angin yang datang dengan sembunyi-sembunyi
Menggerakkan rumput-rumput liar yang terlanjur berantakan
Nyaris
Aku terjebak
Dalam satu kesempatan yang tak pernah aku perkirakan
Apakah hari ini akan hujan?
Dunia ini bergerak
Dan melompat-lompat lincah
Menjemput ku yang tanpa kendali
Ingin selalu mengikutimu
Apakah sore ini angin akan datang kembali?
Kerap kali aku merasa jauh dari kumpulan-kumpulan malam
Yang bisikannya selalu menghiburku
Kerap kali aku tak bisa menghindar
Dari angin kencang yang tak pernah melupakanku
Seharusnya aku yang bisa
Karena aku yang menguasaimu
Sejak dulu
Tolong dengarkan
Seharusnya aku yang tahu
Kapan hari akan hujan
Atau apakah hari ini angin akan datang?
Menggerakkan rumput-rumput liar yang terlanjur berantakan
Nyaris
Aku terjebak
Dalam satu kesempatan yang tak pernah aku perkirakan
Apakah hari ini akan hujan?
Dunia ini bergerak
Dan melompat-lompat lincah
Menjemput ku yang tanpa kendali
Ingin selalu mengikutimu
Apakah sore ini angin akan datang kembali?
Kerap kali aku merasa jauh dari kumpulan-kumpulan malam
Yang bisikannya selalu menghiburku
Kerap kali aku tak bisa menghindar
Dari angin kencang yang tak pernah melupakanku
Seharusnya aku yang bisa
Karena aku yang menguasaimu
Sejak dulu
Tolong dengarkan
Seharusnya aku yang tahu
Kapan hari akan hujan
Atau apakah hari ini angin akan datang?
Beri Aku Waktu
Sejak kapan awan menggulung kelihaian ku melihat mu
Menarikku dari hamparan kesenangan
Pun ketika kupu-kupu kertas yang ingin kusampaikan musnah karena waktu
Karena kebodohanku
Menarikku dari tempat yang terang
Beri aku waktu sedikit saja
Aku ingin ini lebih lama sedikit saja
Lebih dari kemampuanku untuk mengenalmu
Aku harap aku bisa lebih lama sedikit saja
Lebih dari keinginanku untuk melihatmu
Dengarkanlah aku sebentar, hanya ketika aku mulai hadir
Dengarkan selagi aku disini, sebab hari ini akan segera pergi
Matahari akan tenggelam secepat keberanianku, yang datang dan pergi seperti kilat
Warna langit akan menghitam ,seperti rasa takutku yang semakin pekat
Hari merebah dengan lelah,
Kadangkala hari begitu cepat bosan
Mengejar malam yang lari dengan kencang
Beri aku waktu sedikit saja
Menarikku dari hamparan kesenangan
Pun ketika kupu-kupu kertas yang ingin kusampaikan musnah karena waktu
Karena kebodohanku
Menarikku dari tempat yang terang
Beri aku waktu sedikit saja
Aku ingin ini lebih lama sedikit saja
Lebih dari kemampuanku untuk mengenalmu
Aku harap aku bisa lebih lama sedikit saja
Lebih dari keinginanku untuk melihatmu
Dengarkanlah aku sebentar, hanya ketika aku mulai hadir
Dengarkan selagi aku disini, sebab hari ini akan segera pergi
Matahari akan tenggelam secepat keberanianku, yang datang dan pergi seperti kilat
Warna langit akan menghitam ,seperti rasa takutku yang semakin pekat
Hari merebah dengan lelah,
Kadangkala hari begitu cepat bosan
Mengejar malam yang lari dengan kencang
Beri aku waktu sedikit saja
Yang Hilang
Lentera terang remang
Membawa malam
Hari ini sepi
Masih sepi
Aku di tepi yang tajam yang tangisannya membuai ku dalam diam
Sepi ini bukanlah milikku
Dan bukan juga karena aku
Karena waktu berlalu
Karena habis ambisi ku
Sebab hilang separuh dari dirimu
Dan semua telah jauh berbeda
Sunyi ini bukanlah mau ku
Dan bukannya aku tidak perih
Dan bukan sebab aku tidak kembali
Jauh di hari hari yang lalu
Kita bukannya tidak tahu
Bukankah kita sama-sama tahu
Daun terakhir itu akan segera gugur
Aku di tepi yang tajam yang tangis nya menidurkan ku
Sendiri ini bukanlah mauku
Bukan juga sebab aku tidak kembali
Jalan keluarku hanya satu yang dulu
Setipis tenang setipis senang
Satu yang dulu
Semakin lama semakin kabur
Semakin tak jelas
Aku hadir sejak pagi
Menanti tempat mu yang terakhir
Untuk bisa ku bawa rindu
Yang terang
Rindu yang terang
Untuk bisa ku bawa mimpi mu
Yang luas nya seperti langit di atas ku
Aku jelas-jelas ingin menunggu
Satu-satunya sebuah isyarat dari mu
Yang lama menuntun daun agar gugur satu persatu
Bisakah aku hidup
Setelah ini
Lalu apa lagi ?
Hari ini sepi
Masih sepi
Membawa malam
Hari ini sepi
Masih sepi
Aku di tepi yang tajam yang tangisannya membuai ku dalam diam
Sepi ini bukanlah milikku
Dan bukan juga karena aku
Karena waktu berlalu
Karena habis ambisi ku
Sebab hilang separuh dari dirimu
Dan semua telah jauh berbeda
Sunyi ini bukanlah mau ku
Dan bukannya aku tidak perih
Dan bukan sebab aku tidak kembali
Jauh di hari hari yang lalu
Kita bukannya tidak tahu
Bukankah kita sama-sama tahu
Daun terakhir itu akan segera gugur
Aku di tepi yang tajam yang tangis nya menidurkan ku
Sendiri ini bukanlah mauku
Bukan juga sebab aku tidak kembali
Jalan keluarku hanya satu yang dulu
Setipis tenang setipis senang
Satu yang dulu
Semakin lama semakin kabur
Semakin tak jelas
Aku hadir sejak pagi
Menanti tempat mu yang terakhir
Untuk bisa ku bawa rindu
Yang terang
Rindu yang terang
Untuk bisa ku bawa mimpi mu
Yang luas nya seperti langit di atas ku
Aku jelas-jelas ingin menunggu
Satu-satunya sebuah isyarat dari mu
Yang lama menuntun daun agar gugur satu persatu
Bisakah aku hidup
Setelah ini
Lalu apa lagi ?
Hari ini sepi
Masih sepi
Hilang
Apakah aku ada di sini?
Apakah aku ada,
Di antara diam, yang ramai
Apakah aku ada,
Di antara ramai, dan riuh
Dan aku telah lama mencari aku
Yang terserpih menjadi seribu
Yang setiap bagiannya,
Kacau balau
Demi sajak-sajak,
Yang ku tuliskan tentang aku
Nanti,
Akan mudah bagiku
Tak kan ada waktu yang menggerogoti kepalaku
Tak kan ada aku,
Untuk dicari
Aku ingin menghilang lebih lama lagi
Apakah aku ada,
Di antara diam, yang ramai
Apakah aku ada,
Di antara ramai, dan riuh
Dan aku telah lama mencari aku
Yang terserpih menjadi seribu
Yang setiap bagiannya,
Kacau balau
Demi sajak-sajak,
Yang ku tuliskan tentang aku
Nanti,
Akan mudah bagiku
Tak kan ada waktu yang menggerogoti kepalaku
Tak kan ada aku,
Untuk dicari
Aku ingin menghilang lebih lama lagi
Aku Akan Menjadi Api Untuk Lilin
Aku akan menjadi api untuk lilin
Menyambung terang dengan panas
Terikat pada raksasa malam
Peluh dan takut menciut
Nyali menyerbu rusuk-rusukku
Dalam diam
Perang itu terjadi
Aku akan menjadi api untuk lilin
mengikat cinta dengan jiwa
Sebab hari terlanjur malam
peluh dan takut meleleh
Dan nyali jauh berlari
Dalam diam
Perang dimulai
Wednesday, September 7, 2011
Apakah Ada Tanda-Tanda?
Apakah ada tanda-tanda ketika angin ingin berhenti menjadi angin?
Aku adalah puing-puing berserakan yang mencari jalan untukmu
Meskipun tubuhku berkeliaran dan bertebaran
Mataku akan menanti tanda-tanda darimu
Menginginkan Mimpi
Ketika angin datang mengusap pepohonan
Disitulah seharusnya aku berada
Sendiri ataupun tidak
Aku tidak akan mencengkeram bumi terlalu kuat
Untuk bisa melayang
Ketika dedaunan jatuh satu persatu
Pada waktu itulah aku menginginkanmu
Karena dengan itu
Aku tidak akan menyesali waktu
Sebab aku terlanjur berjalan kearahmu
tau kenapa aku seperti ini?
Aku terlanjur melibatkanmu seumur hidupku
Sebab dunia yang aku lihat
Terlalu bebas bergerak
Bebas
Kebebasan tak pernah terbuka sekaligus
Hanya untuk waktu yang sabar menggulung pagi dan malam
Sampai nanti aku berkabung pada ribuan detik yang telah mati
Tanpa sepi yang merana mencari masa
Aku tak akan liar seperti anjing kelaparan
Kadang kepalaku sungguh memburu waktu
Dan dadaku menderu menyerbu
Biar hanya sekejap terasa
Aku bukan masa yang berlalu dan menikung lincah
Aku bukan perahu yang melintas dan menyeberang
Aku mencari dunia yang hilang
Aku ingin
Bisakah aku menjadi kamu tanpa harus mengubah langit menjadi bumi tanpa perlu mengubah hitam menjadi putih tanpa harus mengubah air menjadi api?
Dan meskipun sampai jiwamu menyala-nyala dan terbakar.
Aku tetap ingin menjadi dirimu
Bisakah aku menjadi kamu tanpa perlu mengubah siang menjadi malam atau membangkitkan yang mati menjadi hidup?
Dan meskipun sampai dirimu membusuk karena waktu
Aku tetap ingin menjadi dirimu
Pikiranku Selalu Bisa Menipuku
Pikiranku selalu bisa menipuku
Kesempatan adalah cara pandangku
Itu adalah kehidupan terbesar
Dan terangkai dengan runtun
Persepsi tentang sejuta kesempatan
Kadang mengacaukan
Monday, May 16, 2011
satu
satu persatu langkah kaki menendangku
dunia yang kumau seperti akan hilang
aku meminta tanganmu lebih banyak
wahai sesuatu yang selalu membingungkanku
dunia berjalan seperti berlari
keinginan ku tetap saja berputar-putar
aku telah salah memahami persepsi
aku selalu saja salah paham
aku selalu memiliki siang yang panjang dan malam yang terang
dunia yang ku mau seperti akan pudar
dunia yang kumau seperti akan hilang
aku meminta tanganmu lebih banyak
wahai sesuatu yang selalu membingungkanku
dunia berjalan seperti berlari
keinginan ku tetap saja berputar-putar
aku telah salah memahami persepsi
aku selalu saja salah paham
aku selalu memiliki siang yang panjang dan malam yang terang
dunia yang ku mau seperti akan pudar
Subscribe to:
Posts (Atom)